Selasa, 29 April 2014

Autis..??

Adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anak-anak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri, Pada anak-anak biasa disebut dengan infantil. Gejala Autis Infantil timbul sebelum anak mencapai usia 3 tahun. Pada sebagian anak, gejala-gejala itu sudah ada sejak lahir. Seorang ibu yang sangat cermat memantau perkembangan anaknya sudah akan melihat beberapa keganjilan sebelum anaknya mencapai usia 1 tahun. Yang sangat menonjol adalah tidak adanya atau sangat kurangnya tatap mata. untuk diagnosa ada beberapa gejala,berikut adalah beberapa gejala yang mendasarinya : Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. Minimal harus ada dua dari gejala-gejala di bawah ini:Tak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai: kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak- gerik kurang tertuju. Tidak bisa bermain dengan teman sebaya. – Tak ada empati (tak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain). Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional yang timbal balik. 2. Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi. Minimal harus adasatu dari gejala-gejala di bawah ini: Perkembangan bicara terlambat atau sama sekali tak berkembang.Anak tidak berusaha untuk berkomunikasi secara non-verbal. Bila anak bisa bicara, maka bicaranya tidak dipakai untuk berkomunikasi. Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang. Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif, dan kurang dapat meniru. 3. Adanya suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat, dan kegiatan. Minimal harus ada satu dari gejala di bawah ini: Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan. Terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak ada gunanya. Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang. Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda. Ciri-Ciri Autis gangguan interaksi sosial hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal kegiatan dan minat yang aneh atau sangat terbatas. Sifat-sifat lainnya yang biasa ditemukan pada anak autis: Sulit bergabung dengan anak-anak yang lain Tertawa atau cekikikan tidak pada tempatnya Menghindari kontak mata atau hanya sedikit melakukan kontak mata Menunjukkan ketidakpekaan terhadap nyeri Lebih senang menyendiri, menarik diri dari pergaulan, tidak membentuk hubungan pribadi yang terbuka Jarang memainkan permainan khayalan Memutar benda Terpaku pada benda tertentu, sangat tergantung kepada benda yang sudah dikenalnya dengan baik Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif Tidak memberikan respon terhadap cara pengajaran yang normal Tertarik pada hal-hal yang serupa, tidak mau menerima/mengalami perubahan Tidak takut akan bahaya Terpaku pada permainan yang ganjil Ekolalia (mengulang kata-kata atau suku kata) Tidak mau dipeluk Tidak memberikan respon terhadap kata-kata, bersikap seolah-olah tuli Mengalami kesulitan dalam mengungkapkan kebutuhannya melalui kata-kata, -lebih senang meminta melalui isyarat tangan atau menunjuk Jengkel/kesal membabi buta, tampak sangat rusuh untuk alasan yang tidak jelas Melakukan gerakan dan ritual tertentu secara berulang (misalnya bergoyang-goyang atau mengepak-ngepakkan lengannya) Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan bahasa dengan cara yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara sama sekali. Jika seseorang berbicara dengannya, dia akan sulit memahami apa yang dikatakan kepadanya. Anak autis tidak mau menggunakan kata ganti yang normal (terutama menyebut dirinya sebagai kamu, bukan sebagai saya). Pada beberapa kasus mungkin ditemukan perilaku agresif atau melukai diri sendiri. Kemampuan motorik kasar/halusnya ganjil (tidak ingin menendang bola tetapi dapat menyusun balok) Saat ini, ada berbagai terapi autis, baik yang diakui dunia medis maupun berdasarkan disiplin ilmu tradisional. Berikut ini beberapa terapi autis. 1.Terapi akupunktur Metode tusuk jarum ini diharapkan bisa menstimulasi sistem saraf pada otak hingga dapat bekerja kembali. 2. Terapi musik Dengan terapi ini, musik diharapkan memberikan getaran gelombang yang akan berpengaruh terhadap permukaan membran otak. Secara tidak langsung, itu akan turut memperbaiki kondisi fi siologis. Harapannya, fungsi indra pendengaran menjadi hidup sekaligus merangsang kemampuan berbicara. 3. Terapi balur Banyak yang meyakini autisme disebabkan tingginya zat merkuri pada tubuh penderita. Nah, terapi balur ini bertujuan mengurangi kadar merkuri dalam tubuh penyandang autis. Caranya, menggunakan cuka aren campur bawang yang dilulurkan lewat kulit. Tujuannya melakukan detoksifi kasi gas merkuri. 4. Terapi perilaku Tujuannya agar sang anak memfokuskan perhatian dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Caranya dengan membuat si anak melakukan berbagai kegiatan seperti mengambil benda yang ada di sekitarnya. 5. Terapi anggota keluarga Orang tua harus mendampingi dan memberikan perhatian penuh pada sang anak hingga terbentuk ikatan emosional yang kuat. Umumnya, terapi ini merupakan terapi pendukung yang wajib dilakukan untuk semua jenis terapi lain. 6. Terapi lumba-lumba Dalam dunia medis sudah diketahui bahwa dalam tubuh lumba-lumba terkandung potensi yang bisa menyelaraskan kerja saraf motorik dan sensorik penderita autis. Sebab lumba-lumba memunyai gelombang sonar (gelombang suara dengan frekuensi tertentu) yang dapat merangsang otak manusia untuk memproduksi energi dalam tulang tengkorak, dada, dan tulang belakang pasien, sehingga dapat membentuk keseimbangan antara otak kanan dan kiri. Selain itu, gelombang suara dari lumba-lumba juga dapat meningkatkan neurotransmitter : http://doktersehat.com/mengenal-autis-dan-ciri-ciri-nya/#ixzz30KTVTeCX

Jumat, 11 April 2014

haiiii ...!!!

assalamaualikum...wah dah lama banget ni gak buka blog,gara gara abi ngomongin soal blog jadi tergelitik untuk membuka kembali banyak hal yang sudah terjadi dikehidupan ini dari mulai senyum,menangis dan kini tersenyum kembali emm anugerah Alloh memang sungguh luar biasa,saat kita dibiarkan menangis sebentar kemudian Alloh melimpahkan senyum sama seperti setelah hujan pasti ada pelangi...Alhamdulillah ya Alloh. terkadang aku bercermin melihat diriku sendiri sungguh sempurna ciptaan Alloh,indah dan tak terbeli oleh apapun juga,aku beruntung sangat beruntung hidup didunia ini sekali dan disayangi oleh banyak orang dan yang jauh lebih penting adalah saat aku mengenal qur'an hadis jamaah di usiaku yang ke 24,mengetahui banyak hal semakin membuat aku tersadar bahwa ada banyak sekali hal yang tidak aku tau tentang agamaMu aku harus belajar dan terus belajar sampai nyawa terpisah dari raga.... kyaknya inidulu deh untuk mengawali hariku kembali bersma kalian di blog ini Alhamdulillah jazakumullah khoiro wassalamualaikum